Rabu, 05 Desember 2012

HARM REDUCTION (Pencegahan HIV/AIDS bg Penasun)

BAB I
PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang
HIV / AIDS adalah penyakit yang ditakuti oleh masyarakat, karena HIV dapat menyerang kekebalan tubuh manusia dan dapat mematikan sel – sel CD-4 seseorang dan dapat ditemukan dalam cairan tubuh manusia. Sedangkan AIDS merupakan kumpulan sindrom yang fatal karena terjadi kerusakan yang progresif pada sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan manusia sangat rentan dan mudah terjangkit beberapa penyakit tertentu.
HIV menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga sistem kekebalan tubuh manusia rusak dan dapat mematikan sel – sel CD-4. Sedangkan sistem kekebalan tubuh manusia bertugas untuk melindungi tubuh dari penyakit, karena kekebalan tubuh telah diserang oleh virus HIV maka kita mudah terserang oleh penyakit apapun.
Penyakit HIV/AIDS tidak menunjukkan gejala serius pada manusia sehingga manusia dapat beraktivitas secara normal. Sekitar 2-10 tahun sejak terinfeksi HIV manusia akan mengalami penurunan berat badan, dan pembesaran kelenjer limfe sehingga kondisi kekebalan tubuh sangat lemah ditandai adanya macam – macam penyakit yang menyerang tubuh secara bersama.
Infeksi HIV menyebar secara mudah ketika orang – orang berbagi peralatan yang terkontaminasi untuk menyuntikkan narkoba. Ketika darah yang terinfeksi dapat melekat di alat suntik dan kemudian disuntikkan bersama dengan obat oleh pengguna jarum suntik berikutnya. Dan inilah cara termudah untuk memindahkan HIV karena darah yang terinfeksi disuntikkan langsung kedalam darah.


B. Tujuan Penulisan
Ada pun tujuan penulisan dari makalah ini, supaya kita semua bisa mengetahui bagai mana pencegahan HIV/AIDS pada penasun dan bisa memberikan informasi terhadap masyarakat. Sehingga bisa mengurangi konsekuensi negatif kesehatan yang berkaitan dengan prilaku meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Dan paling utamanya untuk menambah wawasan kita bagi serjana kesehatan masyarakat.

BAB II
ISI

      A. Pola Penularan HIV/AIDS pada Penasun
HIV keluar dari tubuh dalam keadaan hidup melalui cairan tubuh penderitanya, dengan jumlah yang cukup untuk menulari dan dalam keadaan hidup pula masuk ke tubuh yang belum terinfeksi. HIV dapat menular dengan 3 jalur utama yaitu : cairan darah, cairan sperma & cairan vagina, dan plasenta & ASI.
Penularan HIV/AIDS pada penasun melalui jarum suntik yang tidak steril, biasanya pada jarum suntik yang telah digunakan terdapat darah yang tertinggal. Sehingga jarum suntik bekas pakai tersebut digunakan lagi oleh orang lain yang belum terinfeksi HIV, maka akan memicu akan terjadi perpindahan virus. Hal ini juga berlaku pada alat tatto, alat tindik maupun pengguna jarum untuk kesehatan yang digunakan secara bergantian dan tidak melalui proses steril.
   
      B. Pencegahan HIV/AIDS melalui Harm Reduction
Harm Reduction merupakan konsep yang bertujuan untuk mencegah atau mengurangi konsekuensi negatif kesehatan yang berkaitan dengan prilaku yang mengacu kepada perilaku penggunaan Napza dengan jarum suntik dan perlengkapan lainnya.
            Ada beberapa program pencegahan HIV/AIDS melalui harm reduction :
1.      Program KIE (komunikasi informasi edukasi) merupakan program atau kegiatan yang dikembangkan secara khusus dalam penyediaan informasi mengenai HIV& AIDS, Napza, risiko penularan HIV, dan isu lain yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan penasun. Program KIE ini bisa dibantu oleh media yang berupa poster, gambar, video dan bentuk lainnya yang mudah diakses oleh penasun. Media informasi dapat dibagikan pada penasun ditempat – tepat penasun berkumpul.
2.      Program penjangkauan dan pendamping (outreach) adalah proses penjangkauan langsung yang dilakukan secara aktif kepada penasun baik secara kelompok maupun individu. Sasaran utama (primer) dari program ini adalah penasun, sedangkan pengguna napza lain dan pasangan seks penasun menjadi sasaran sekunder yang bertujuan membuka akses sebesar mungkin pada komunitas penasun.

3.      Program penyucihamaan merupakan bagian dari pengurangan dampak buruk napza yang dapat mengurangi jumlah virus yang bersifat menular diperalatan suntik bekas sehingga akan mengurangi kemungkinan terjadinya penyebab virus tersebut. Penyucihamaan dilakukan dengan mencuci jarum suntik untuk menghilangkan darah dan mensucihamakannya dengan menggunakan cairan penyucihama atau mensterilkan jarum suntik dengan dipanaskan.

4.      Program penggunaan jarum suntik steril adalah upaya penyediaan layanan yang meliputi penyediaan jarum suntik steril (baru), pendidikan dan informasi tentang penularan HIV, rujukan terhadap akses medis, hukum dan layanan sosial dengan sasaran utama penasun yang belum mampu untuk berhenti menggunakan Napza secara suntik. Biasanya program ini menyediakan dan memberikan peralatan suntik steril, beserta materi – materi pengurangan risiko lainnya kepada penasun, untuk memastikan bahwa setiap penyuntikan dilakukan dengan menggunakan jarum suntik baru.

5.      Program pemusnahan peralatan suntik bekas pakai ini bermaksud untuk mengumpulkan kembali peralatan suntik bekas pakai, dan memastikan bahwa hanya peralatan bersih dan steril yang digunakan, menghindari penjualan ulang peralatan bekas pakai, dan memastikan pemusnahan peralatan bekas pakai dengan semestinya. Program ini bertujuan untuk melenyapkan peralatan bekas yang mungkin sudah terkontaminasi oleh virus, terutama virus HIV

6.      Program Layanan Terapi Ketergantungan Napza mendukung proses pemulihan melalui berbagai keterampilan yang diperlukan dan mencegah kekambuhan. Tingkatan layanan bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan seberapa intensif terapi diperlukan. Biasanya program ini diminati oleh penasun yang ingin berhenti menggunakan napza. Tujuan program ini untuk menghentikan penggunaan napza, meningkatkan kesehatan pengguna napza dengan menyediakan dan memberikan terapi  ketergantungan napza serta perawantan kesehatan umum.



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

            Saat ini penyebab penyabaran penyakit HIV/AIDS terbanyak disebabkan oleh penggunaan jarum suntik (penasun) yang digunakan secara berganti-gantian dengan jarum suntik yang sama.
Harm Reduction merupakan konsep yang bertujuan untuk mencegah atau mengurangi konsekuensi negatif kesehatan yang berkaitan dengan prilaku yang mengacu kepada perilaku penggunaan Napza dengan jarum suntik dan perlengkapan lainnya.
Adapun dengan beberapa cara, sebagai berikut :
1.      Program KIE (komunikasi informasi edukasi)
2.      Program penjangkauan dan pendamping (outreach)
3.      Program penyucihamaan
4.      Program penggunaan jarum suntik steril
5.      Program pemusnahan peralatan suntik bekas pakai
6.      Program Layanan Terapi Ketergantungan Napza
B. Saran
            Meskipun ada beberapa cara pencegahan HIV/AIDS bagi penasun, namun hal tersebut bukanlah solusi yang efisien karena pencegahan HIV/AIDS dapat dilakukan dari diri individu sendiri dalam menjalankan hidup.


 above pictures our concern with people with HIV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar